BACAAN GHORIB dan MUSYKILAT

BACAAN GHARIB & MUSYKILAT (Sifrul Mustadir)

 

SIFRUL MUSTADIR

      Sifir Mustadir adalah bulatan kecil di atas huruf yang menunjukkan bahwa huruf tersebut  tidak   boleh dibaca panjang ketika waqaf maupun wasal. Tanda tersebut terdapat dalam  ayat                  Alquran berikut ini:

v Q.S. Yusuf (87),

v Q.S. Al-Kahf (23),

v Q.S. Al-A'raf (103),                                                       

v Q.S. Yunus (75),

v Q.S. Az-Zukhruf (46),

v Q.S. Ar-Rum (39),

v Q.S. Al-Insan (4 dan 16).

       Tanda bulat kecil di atas huruf berfaedah bahwa huruf tersebut tidak  berfungsi ketika washal maupun waqaf.  Beberapa contoh kata yang terdapat tanda shifrul mustadir:

مَلَاْئِهِ - مَلَاْئِهِمْ – ثَمُوْدَا – اَفَائِنْ – لٰكِنَّاْ – مِاْئَةٌ – مِاْئَتَيْنِ – لِتَتْلُوَا – لِيَبْلُوَا – لِيَرْبُوَا – وَنَبْلُوَا – لَنْ نَدْعُوَا – لَا تَاْيْئَسُوْا - لِشَاْيْءٍ – مِنْ نَبَاْءِى

Kata-kata di atas dibaca pendek ketika washal dan juga ketika waqaf karena alifnya dianggap tidak ada sehingga cara bacanya seperti pada tabel berikut:



         Mengapa ada Sifrul Mustadir dalam Rasm Usmani ? dan apakah fungsi dari dhabt tersebut ? 
Sebabnya ditulis dan dibakukan adanya alif pada masa khalifah utsman akan tetapi secara bacaan tidak ada pengaruh dalam bacaan. Maka para ulama ahli dhabt generasi belakang memberi tanda sifr mustadir
          Berikut ini adalah pemaparan guru kami aturan bacaan yang berhubungan dengan penulisan huruf Alif :

1. Setiap alif didahului fathah dibaca panjang.

       Ini adalah kaidah umum bacaan Mad Thobi'i namun pada kalimat-kalimat berikut ini banyak pembaca yang kurang teliti dalam membacanya sehingga kadang dibaca pendek, diantaranya :

أَنْ طَهِّرَا - وَمَاظَلَمُوْنَا - بِمَاكَسَبَا

       Pada surat Al-Baqorah : 57 dan 125 serta Al-Maaidah : 38.

2. Alif didahului fathah di akhir kalimat dibaca pendek

       Dalam al-quran ada tujuh kalimat, dimana alif didahului fathah dibaca pendek yakni pada kalimat :

لِتَتْلُوَاْ - لِيَبْلُوَاْ - لِيَرْبُوَاْ - وَنَبْلُوَاْ - لَنْ نَدْعُوَاْ - ثَمُوْدَاْ - قَوَارِيْرَاْ مِنْ فِضَّةٍ.

       Ketujuh kalimat di atas, baik saat washol maupun waqof huruf Alif dianggap tidak ada, yang terdapat pada surat :
       a. Ar-Ra'du : 30
       b. Muhammad : 4 dan 31
       c. Ar-Ruum : 39
       d. Al-Kahfi : 14
       e. Huud : 67
       f. Al-Ankabut : 38
       g. Al- Insan : 16
       
3.  Alif didahului fathah ditengah kalimat dibaca pendek

       Dalam al-quran ada enam alif yang didahului fathah di tengah kalimat dibaca pendek yakni :

وَلَا تَايْئَسُوْا - لَا يَايْئَسُ - أَفَلَمْ يَايْئَسِ -  لِشَايْءٍ - لَأَادْبَحَنَّهُ - مَلَائِهِ/مَلَائِهِمْ.

       Keenam kalimat ini huruf Alif dianggap tidak ada yang terdapat pada surat :
       a. Yusuf : 87
       b. Ar-Ra'du : 31
       c. Al-Kahfi : 23
       d. An-Naml : 21
       e. Untuk lafat مَلَائِهِ/مَلَائِهِمْ disemua tempat.

Tanbih...!
       Pada rumus poin kedua dan ketiga biasanya diatas alif ada tanda Shifir Mustadir dengan tanda bulat bundar ( o ). Dimana kaidahnya : "Baik washol maupun waqof alif dianggap tidak ada".

4. Alif yang didahului fathah dibaca pendek ketika Washol dan dibaca panjang ketika Waqof

       Didalam Al-Qur'an alif jenis ini terdapat pada tujuh kalimat berikut ini :

أَنَا - الظُّنُوْنَا - الرَّسُوْلَا - السَّبِيْلَا - لٰكِنَّا - كَانَتْ قَوَارِيْرَا - سَلٰسِلَا.

       Ketujuh kalimat diatas terdapat pada :
       a. Lafat أَنَا disemua tempat
       b. Al-Ahzab : 10 dan 66-67
       c. Al-Kahfi : 38
       d. Al-Insan : 4 dan 15

Tanbih...!
       1. Semua lafaz أَنَا didalam al-quran NA nya dibaca pendek jika washol dan dibaca panjang jika waqof, baik lafat أَنَا tersebut didahului huruf ف maupun و seperti : فَأَنَا - وَأَنَا

       Adapun lafat Ana pada lafat-lafal berikut NA nya tetap dibaca Panjang, yakni :

أَنَابَ - أَنَابُوْا - أَنَاسِيَّ - الْأَنَامِلَ - لِقَاءَنَا - جَاءَنَا - ءَابَاءَنَا

       2. Pada lafaz سَلٰسِلَا menurut Qiraat Ashim, riwayat Hafsh, thoriq Syathibiyah ketika waqof dibaca dengan 2 cara yakni:

سَلٰسِلَا
           Jika waqof boleh dibaca Sukun dan boleh Panjang yakni :

سَلٰسِلْ dan سَلٰسِلَا

          Adapun jika washol dibaca Pendek

سَلٰسِلَ وَأَغْلٰلاً وَسَعِيْرًا

       3. Untuk rumus pada poin keempat, biasanya diatas alif ada Shifir Mustathil dengan tanda bulat lonjong ( 0 ), yakni : Ketika washol dibaca pendek dan ketika waqof dibaca panjang.

5. Alif didahului kasroh dianggap tidak ada

       Didalam al-quran Alif didahului kasroh dianggap tidak ada sehingga tetap dibaca pendek yang berada pada 4 kata yakni :

مِائَةٌ - مِائَةٍ - مِائَتَيْنِ - وَجِايْءَ

Demikianlah pembahasan Sifrul Mustadir, semoga bermanfaat.


BACAAN GHARIB & MUSYKILAT (Iltiqa' Sakinain VS Naql)

      Iltiqa’ Sakinain   VS   Naql ( النَّقْلُ ) Naql berasal dari akar kata ( نَقَلَ ) yang artinya memindah. Sedangkan menurut istil...