Bacaan Tashil
Tashil adalah
meringankan bunyi hamzah yang kedua. Tashil berasal dari kata Sahhala, Yusahhilu, Tashilan, yang artinya
memudahkan atau menjadikan sesuatu menjadi mudah. Tashil juga bisa diartikan
meringankan.
Adapun secara istilah,
Tashil adalah "memudahakan atau meringankan pengucapan bunyi hamzah".
Pada sebagian kabilah
arab, huruf hamzah dirasa berat dan sulit untuk diucapkan sehingga dalam rangka
mempermudah pengucapannya, maka huruf hamzah adakalanya ditashilkan, adakalanya
diibdalkan dan adakalanya dibuang (hadzf atau itsqot). Selama ini kita mengenal
bacaan Tashil hanya ada pada surat Fushilat ayat 44 saja yakni pada lafat
ءَا۬عۡجَمِیࣱّ
وَعَرَبِیࣱّۗ
Selain ayat diatas
penulis pertama mendengar langsung dengan guru melalui Talaqy guru Yang mutqin
dan bersanad yaitu lafaz آلذَّكَرَيْنِ
Sebenarnya ada 3 kalimat
lagi yang juga dibaca Tashil oleh para qurro', yang terdapat pada 6 tempat
berikut ini yakni pada :
1️. Lafat آلذَّكَرَيْنِ yang terdapat pada :
Surat Al-An'am : 143 & 144
2️. Lafat
آلْآنَ yang terdapat pada :
Surat Yunus : 51 & 91
3️. Lafaz آللَّهُ yang terdapat
pada :
Surat Yunus : 59 dan Surat An-Naml :
59.
Pada lafat-lafal tersebut seluruh qurro
membaca dengan 2 cara yakni:
1. Ibdal Hamzah kedua dengan ukuran panjang 6
harakah
2. Tashil Hamzah kedua
Alasannya:
Adanya 2 hamzah dalam
satu kalimat, dimana yang pertama Hamzah Istifham berharakat fathah dan yang
kedua Hamzah Washol yang ketika dibuat ibtida'
berharakat fathah dan keduanya bertemu dengan isim yang ketempat Lam Ta'rif atau ال ( Alif Lam).
Demikianlah pembahasan tashil, semoga berfaedah untuk semua.